Senin, 08 April 2024

Lebaran

 Andai Ramadhan ini berakhir seperti hari - hari biasa mungkin aku tak akan gundah gulana. Andai lebaran dan mudik itu tak ada mungkin aku akan lebih santai menghadapinya. Momen lebaran biasanya ditunggu jutaan umat untuk pulang ke kampung halaman. Tapi bagiku tak pernah ada yg istimewa di hari yang fitri itu. Sejak dulu aku tak pernah merasa indah karena rasanya sama seperti hari biasa. Kumpul keluarga, makan bersama, celoteh ponakan tak lagi terasa hangatnya. Semua hanya seperti rutinitas tahunan yang harus dijalani untuk bersilaturahmi. Aku yang seorang introvert serta cenderung pemalu tak merasakan indahnya kebersamaan, malas basa basi sana sini. Tatapan mata orang seolah hanya untuk mengukur sebuah kesuksesanmu di tanah rantau, kemudian membandingkan dengan yg lain. Miris itu yang kurasa. Tak jarang terdengar omongan "sudah lama di kota kok penampilanmu biasa saja, tanpa skincare tanpa baju mewah apalagi mobil padahal anak sudah 3". Ha ha ha terima kasih atas pantauannya. Ternyata Anda masih peduli dengan saya. Ingin saya skip saja 1 hari itu tanpa harus dilewati. Apalagi semenjak ibu tak ada, rasanya lebaran tak ada artinya. Aku hanya ingin melewatkannya sendiri dalam kamar, makan sepuasnya, tidur seharian, tak pergi kemana - mana. Aku sudah bosan dikomentari, aku sudah kenyang disepelekan, aku sudah capek dihina fisik. Mentalku tak sekuat baja. Sedih pasti kurasa, tapi sesungging senyum harus kupasang di wajah. Nyatanya aku tetap manusia biasa. Lambat laun rasa rendah diri mulai menguasai seluruh jiwa. Maaf bila ku tak sempurna, proses hidupku tak mudah, perjuanganku berderai air mata, salahkah aku yang tak bisa sama. 

Minggu, 31 Desember 2023

Terima kasih 2023

 365 hari tlah kuhabiskan di tahun 2023. Alhamdulillah banyak hal tlah kulewati. Ratusan asa kurangkai. Ada yang tercapai, ada yangbelu kuraih. Allah maha baik, Allah masih sayang pada kami. Suka duka kehidupan kujalani. Silih berganti senyum dan tangis menyertai. Rinduku masih sama, rinduku yg tak bertepi. 

Di tahun yang baru ini kami gantungkan banyak harapan dan impian. Semoga menjadi lebih baik. Semoga diberikan kesehatan jasmani rohani, dilancarkan semua usaha dan urusan, dimampukan membayar semua cicilan, dilunaskan hutang - hutang, selalu dalam lindungan-Nya, panjang umur. Itu doa-doaku setiap tahun. Tak berubah dan tetap sama.

Allah bantu kami, bimbing kami menjadi umat yang lebih baik lagi. Semakin menua usia, makin takut kami menemui Mu tanpa bekal apa-apa. Bismillah kusambut 2024 dengan hati suka cita dan penuh pengharapan.

Terima kasih 2023 atas semua torehan tinta emasnya.

Sabtu, 18 Maret 2023

Kangen

Bu, ramadhan tahun ini adalah tahun ketiga tanpamu. Setiap menjelang ramadhan aku selalu mengingat momen seru memasak untuk megengan, buka berkat yang banyak. Aku kangen bu. Saat ini aku sakit bu, aku ingin pulang ke rumah kita. Ingin makan masakanmu. Ingin tidur di kamar sempitku. Ingin bangun tidur langsung menyantap makananmu. Bu, aku dulu begitu manja. Aku dulu begitu malas. Kini aku melakukan apa yang pernah kau lakukan bu. Aku bangun pagi sekali lalu menyiapkan jualanku. Ya, aku jualan bu. Mungkin jiwa dagangmu menurun padaku. Buuuu aku benar - benar rindu. Aku ingin kembali ke masa kecilku. Kan ku ulang kenangan itu. Ibu....

Tahukah kau bu, cinta pertamaku sudah menjauh. Tak lagi seperti dulu. Beliau kini telah bahagia bu. Ada yang merawat dan menemaninya. Maafkan aku bu tak bisa menjaganya, tak bisa lagi membersamainya. Mungkin kini beliau lebih bahagia. Ada yang menjadi penyemangat hidupnya. Semua telah berubah bu. Rasa itu telah berlalu. 

Aku sama seperti dulu bu, sendiri menelan pahitnya hidupku. Aku sendiri merasakan lelah itu. Buuu ingin rasanya aku mememanimu. Tapi jika aku pergi bagaimana anak - anakku. Aku amat sangat lelah bu, aku ingin menyerah. Hidupku susah, hidupku kacau. Berat beban hidupku kujalani tanpa mereka tahu. Ibu apakah di sana nyaman bu? Apakah disana kau bahagia? Apakah disana kau dapat melihatku?

Ibu maafkan aku atas segala salah dan khilafku. Aku tak pernah minta dilahirkan ke dunia, tapi kenapa Tuhan memberiku cobaan yang luar biasa melelahkan? Ibu aku ingin dekapanmu seperti masa kecilku. Ingin kutumpahkan segala keluh kesahku. Kuingin kau tahu penderitaanku. Ibuuuu aku benci diriku, aku benci kelemahanku, aku benci takdirku.

Selasa, 24 Januari 2023

Aku Manusia

Aku hanya manusia
Aku salah
Aku punya dosa
Aku bukan dewa
Aku bersimbah nestapa

Aku manusia biasa
Penuh noda
Penuh suka duka
Penuh tawa dan linangan air mata

Aku manusia
Tak ubahnya butiran debu tak berharga
Kecil mungil hilang diterpa angin
Hanya harapan dan impian
Mampu memberi kekuatan 
Sembari memohon belas kasih Tuhan

Sabtu, 24 Desember 2022

Ibu

Bu, kini aku telah menjadi seorang ibu sepertimu. Kini aku bisa merasakan apa yang kau rasa dulu. Masalah demi masalah datang silih berganti seolah antri untuk diselesaikan lebih dahulu.

Bu, mungkin aku tak sekuat dirimu. Tapi setidaknya aku tak hanya pasrah diam membeku. Aku sudah berusaha semampuku dan sekuatku. 

Bu, aku hanya lelah dan bosan dengan hidupku. Semakin keras usahaku maka masalah semakin besar menghampiriku. Seolah tak ada kedamaian dan ketenangan untukku. Mungkin juga ini salahku Bu yang sejak dulu tak pernah mendengarmu. Berat himpitan hidup sering membuatku putus asa dan tak berdaya. Cacian, hinaan dan hujatan telah biasa ku telan. Aku hanya ingin kuat dan tetap berdiri walau badai terus berusaha merobohkanku.

Bu, beri aku sedikit kekuatan untuk tetap berpijak pada pendirianku. Aku selalu yakin badai ini segera berlalu. Namun aku juga manusia biasa yang selalu mengeluh. Peluk aku Bu, dekap aku walau itu semu. Aku ingin mencurahkan segala keluh kesahku. 

Ibu, aku lemah aku tak berdaya. Aku terombang ambing kesana kemari tanpa arah. Aku selalu mencari pembenaran atas sikapku. Aku ingin dukungan agar aku tak menyerah.

Bu, aku rindu. Aku ingin pulang seperti dulu. Ada kedamaian di rumah kita. Ada kehangatan di setiap sudut rumah. Ada dirimu Bu yang kurindu. Aku rindu sosokmu, masakanmu, tatapanmu dan kemarahanmu. Ibu walau kita tak pernah dekat tapi aku tahu kau sangat menyayangiku. Maafkan aku ya Bu belum bisa memuliakanmu hingga akhir hayatmu. Percayalah Bu bahwa aku juga mencintaimu. Lihat aku dari atas sana ya Bu, lihat cucu - cucumu yang lucu, titip pesan juga untuk Tuhanku ya Bu agar memberiku kebahagiaan dan kemudahan dalam setiap langkahku. Tunggu aku di surga ya Bu. Kelak kita pasti akan bertemu. I love you Ibu.🥺


Sabtu, 27 Agustus 2022

Bungsuku

 

Bungsuku, mungkin dulu kehadiranmu mengagetkanku. Tapi percayalah bunda dan ayah tetap mengharapkanmu. Tak ada yang beda perlakuan kami padamu. Apapun kata orang tentangmu, kau tetap kemenangan kami. Kami menang melawan rasa takut dan pesimis. Karena kami percaya kau titipan Tuhan yang berharga. Kau bungsuku yang menceriakan hari - hariku.

Ayah bunda sayang padamu. Maaf jika waktu itu kami ragu. Kehadiranmu yang tiba - tiba dan sangat cepat membuat bunda takut. Takut tak bisa memberikan yang terbaik untukmu dan kakakmu. Tapi kini kita telah membuktikan bahwa Allah selalu bersama kita, selalu membantu kita. Di usiamu yang hampir 3 tahun, kau selalu membawa hiburan dan kelucuan di keluarga kita. Bunda bersyukur memilikimu. Jangan membenci bunda ya nak. Sehatlah selalu dan tumbuhlah dengan baik. Percayalah nak bagaimanapun keadaan kita saat ini semua itu bukan kesalahanmu. Kau lahir bukan suatu kekeliruan tapi Allah yang sudah mengatur. Kita jalani saja sampai batas waktunya. Semoga kita bisa melalui semua kesulitan hidup ini. Percayalah nak ini bukan salahmu. Kau adalah kemenangan kami. Ayo nak kita semangat menapaki jalan takdir ini. 

Sabtu, 13 Agustus 2022

Kaulah nafasku


Takkan habis kata untuk melukiskan arti kalian bagiku. Kalian adalah nafasku. Kalian jiwaku. Kalian penyemangatku. Kalian segalanya. Cinta dan kasihku untuk kalian takkan pernah habis. Kalian anak - anak yang luar biasa. Kalian membersamai hari - hariku penuh cinta. Kebahagiaan kalian prioritasku. Kalian anugerah terindah Tuhan untukku. Terima kasih anakku kalian telah memilikiku menjadi ibumu. Bersamaku selama 9 bulan, berjuang bersama saat hendak melihat dunia. Kalian anak - anak hebat.
Selalu bersamaku ya nak hingga nanti kalian bisa mandiri dan tak butuh tubuh rentaku. Selalu rukun ya nak hingga kalian menutup mata. Kalian sedarah. Kalian seibu seayah. Darah kalian sama. Berbahagialah nak. Nikmati hari - harimu. Jangan bersedih. Jangan bersusah hati. Biarlah keluh kesah susah sedih bunda yang rasa. Belajarlah dan nikmati keindahan dunia. Bunda sayang dan cinta kalian bertiga.