Sabtu, 18 Maret 2023

Kangen

Bu, ramadhan tahun ini adalah tahun ketiga tanpamu. Setiap menjelang ramadhan aku selalu mengingat momen seru memasak untuk megengan, buka berkat yang banyak. Aku kangen bu. Saat ini aku sakit bu, aku ingin pulang ke rumah kita. Ingin makan masakanmu. Ingin tidur di kamar sempitku. Ingin bangun tidur langsung menyantap makananmu. Bu, aku dulu begitu manja. Aku dulu begitu malas. Kini aku melakukan apa yang pernah kau lakukan bu. Aku bangun pagi sekali lalu menyiapkan jualanku. Ya, aku jualan bu. Mungkin jiwa dagangmu menurun padaku. Buuuu aku benar - benar rindu. Aku ingin kembali ke masa kecilku. Kan ku ulang kenangan itu. Ibu....

Tahukah kau bu, cinta pertamaku sudah menjauh. Tak lagi seperti dulu. Beliau kini telah bahagia bu. Ada yang merawat dan menemaninya. Maafkan aku bu tak bisa menjaganya, tak bisa lagi membersamainya. Mungkin kini beliau lebih bahagia. Ada yang menjadi penyemangat hidupnya. Semua telah berubah bu. Rasa itu telah berlalu. 

Aku sama seperti dulu bu, sendiri menelan pahitnya hidupku. Aku sendiri merasakan lelah itu. Buuu ingin rasanya aku mememanimu. Tapi jika aku pergi bagaimana anak - anakku. Aku amat sangat lelah bu, aku ingin menyerah. Hidupku susah, hidupku kacau. Berat beban hidupku kujalani tanpa mereka tahu. Ibu apakah di sana nyaman bu? Apakah disana kau bahagia? Apakah disana kau dapat melihatku?

Ibu maafkan aku atas segala salah dan khilafku. Aku tak pernah minta dilahirkan ke dunia, tapi kenapa Tuhan memberiku cobaan yang luar biasa melelahkan? Ibu aku ingin dekapanmu seperti masa kecilku. Ingin kutumpahkan segala keluh kesahku. Kuingin kau tahu penderitaanku. Ibuuuu aku benci diriku, aku benci kelemahanku, aku benci takdirku.