Sabtu, 27 November 2021

You are my everything

 


Tahukah kalian betapa berharganya kalian untukku? Betapa besar cinta dan sayangku untuk kalian. Dalam setiap nafas dan aliran darahku selalu kuuntai doa tulus untuk kebahagiaan dan keselamatan kalian selalu. Tak peduli betapa rapuh dan lemahnya diriku, aku harus bisa tetap berdiri untuk kalian.

Keberadaan kalian di sisiku adalah anugerah terbesar Tuhan untukku. Kalian membawa warna indah dalam hidupku. Membuat senyum lebar di wajahku. 

Terima kasih telah memilihku menjadi pendamping kalian. Semoga aku bisa menjadi istri dan ibu yang membanggakan untuk keluarga tercintaku. Kalian adalah orang - orang yang tulus mencintaiku tanpa syarat dan tanpa kepentingan. Hati kalian suci bersih belum ternoda. Semoga Allah selalu mengiringi dan membersamai perjalanan hidup kita hingga ke surga.

Kelak jika kalian menemukan tulisan ini, aku hanya berharap kalian tahu betapa kumenyayangi kalian. Tumbuhlah menjadi pribadi yang menyenangkan, membawa berkat dan manfaat, baik pada semua. Kembalilah saat kalian lelah melangkah, kan kudekap hangat seperti masa kecil kalian. Kuberi kedamaian hingga jiwa kembali siap melangkah.

Kamis, 25 November 2021

Guru

Jika mendengar kata guru, selalu terbayang sosok yang pintar dan kaya akan ilmu. Begitu lugu dan polos imajinasiku kala itu karena ibuku sering berkata,

"Hormati dan hargai gurumu seperti kami orang tuamu"

"Berbahagialah kalian jika dimintai tolong gurumu karena ilmu dan kepandaiannya akan menurun padamu".

Sungguh suatu kebanggaan waktu itu jika dipanggil guru karena itu artinya kamu dipercaya menjadi siswa kesayangannya. Bahkan sering tanpa diperintah kami akan menawarkan diri untuk membantu atau sekedar memijiti punggung beliau. Sampai demikian bangganya kami pada sosok seorang guru panutan kami.

Namun tak pernah terlintas dalam benakku untuk menjadi seorang guru. Karena aku ingin menjadi arkeolog seperti impianku.

Qadarullah ibuku tak setuju. Beliau hanya ingin aku menjadi guru seperti almarhum suaminya terdahulu. 

2,5 tahun kulalui kuliah di kota besar sendiri. Lalu melanjutkan 2 tahun berikutnya di kota kelahiran sambil menjadi GTT.

Sungguh percayalah doa ibu tak pernah sia - sia. Allah selalu mendengarnya.

Tanpa disangka aku kini genap 13 tahun mengabdikan diri menjadi seorang pengajar.

Tawa canda kulalui bersama mereka anak - anak didik yang luar biasa. Mereka datang dan pergi silih berganti. Tak pernah kuberharap mereka mengingatku, tak pernah kuminta mereka ucapkan terima kasih padaku. Aku hanya ingin mereka menemukan jalan hidup yang terang, sukses dan bahagia selalu. Kami tetap disini jika mereka ingin sekedar berjumpa dengan kami yang pernah menorehkan tinta di kertas dan di hati mereka. 

Mereka terus melangkah, sementara kami juga selalu berusaha berubah sesuai dengan teknologi yang ada. 

Menjadi guru bukan cita - cita dan keinginanku. Tapi ini sudah menjadi jalan takdirku.

Tetap semangat dan selalu menjaga kepercayaan mereka itu yang kini kugenggam.

Semoga pandemi ini segera berakhir agar kami bisa tertawa dan belajar bersama lagi.

Selamat Hari Guru Nasional untuk para guruku, semoga semua pengorbanan kalian semua dicatat sebagai tabungan akhirat kelak menuju surgaNya.